HDMI mungkin sudah tidak absurd lagi bagi kita, yang ada di mana-mana sebagai antarmuka yang umum dalam elektronik konsumen. DsiplayPort bisa dikatakan kurang begitu terkenal namun masih dipakai di beberapa perangkat.
Keduanya merupakan standar antarmuka video/audio namun ada sedikit perbedaan.
Jenis
Ketika kita berbicara ihwal kabel konektor DisplayPort dan HDMI, ada banyak sekali jenis dan ukuran. Tidak satu ukuran cocok untuk semua.
HDMI mempunyai tiga variasi utama, masing-masing dengan 19 pin: Ukuran standar (Tipe A) yang biasa ditemukan di TV, proyektor, dan laptop; Edisi yang lebih kecil disebut mini-HDMI (Tipe B) dan akan banyak ditemukan di beberapa laptop dan tablet; yang terkecil yaitu mikro-HDMI (Tipe C) yang terdapat pada perangkat menyerupai kamera, tablet dan smartphone.
Sementara itu, DisplayPort hanya tersedia dalam dua ukuran utama dan mempunyai 20 pin. Seperti HDMI, ada versi full size tapi hanya satu alternatif lebih kecil yang disebut Mini DisplayPort (buatan Apple) dan merupakan port fisik yang sama dengan Thunderbolt.
Dalam sebuah perangkat bisa jadi mempunyai kedua port tersebut, DisplayPort dan HMDI.
Resolusi, kualitas gambar dan bandwidth
DisplayPort versi 1.2 sanggup mendukung resolusi video hingga 3840 x 2160 piksel (4K) pada kecepatan refresh 60Hz, dan mendukung semua format video 3D yang umum. Dari segi bandwidth, bisa mentransfer hingga 17.28Gbps. Versi 1.3, akan mendukung resolusi hingga 8192 x 4320 (8K), atau dua pemikiran 4K simultan. Ini juga akan melipatgandakan bandwidth menjadi 32.4Gbps.
Kelemahan DisplayPort ketika ini yaitu tidak mendukung data ethernet, dan standar tidak mempunyai kanal audio return. Namun, DisplayPort bisa menampilkan beberapa video yang berarti lebih dari satu layar dengan memakai hub DisplayPort.
Sementara itu, versi HDMI 1.4 yaitu yang paling umum ketika ini yang mendukung resolusi 4K yang sama menyerupai DisplayPort 1.2, namun hanya 30Hz (atau 4096 x 2160 pada 24Hz). HDMI 2.0 lebih gres terdapat di beberapa perangkat menyerupai Smart TV Sony KD-65X9005B 4K. Ini memalsukan refresh rate menjadi 60 Hz sekaligus meningkatkan bandwidth dari 10.2 hingga 18Gbps.
Tidak menyerupai DisplayPort, semua HDMI mendukung audio return dan Anda sanggup membeli versi yang meliputi ethernet hingga 100Mbps. Yang pertama berarti Anda bisa memakai audio hulu ke perangkat menyerupai receiver AV jika, misalnya, Anda tidak mau memakai speaker built-in dari TV. untuk mendengar audio dari speaker built-in.
Ini juga didukung Consumer Electronics Control (CEC), sebuah fitur yang memungkinkan pengguna mengendalikan perangkat yang diaktifkan dengan satu remote control.
Audio
Dari segi audio, sebetulnya tidak ada bedanya sebab kedua HDMI dan DisplayPort versi terbaru ini mendukung hingga delapan kanal audio digital hingga 24-bit dan 192kHz.
Panjang Kabel
Sebagian besar kabel HDMI pendek (1 2m) dan bila Anda ingin menempuh jarak jauh Anda mungkin perlu memakai penguat sinyal atau kabel 'aktif' yang menguatkan sinyal itu sendiri. Standar HDMI tidak memilih panjang maksimum.
Untuk DisplayPort, Anda sanggup mengirimkan video 4K dengan panjang hingga 2m dengan memakai kabel pasif. Anda bisa menjalankan kabel pasif hingga 15 m namun resolusi dibatasi 1080p (full-HD), menyerupai yang ditentukan oleh standar. Dalam prakteknya Anda sanggup menampilkan resolusi hingga 2560 x 1600 piksel lebih dari 5 meter tanpa masalah.
Itulah perbedaan antara DisplayPort vs HDMI.
0 komentar:
Posting Komentar