Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri masalah-layar-xiaomi-redmi-note-5. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri masalah-layar-xiaomi-redmi-note-5. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Rabu, 25 Juli 2018

Masalah Layar Xiaomi Redmi Note 5, Banyak Yang Kena Sreenburn/Burn-In/Shadow?

Sebuah polling yang diadakan di sebuah lembaga Facebook Jagat Pembahasan Gadget pertanda cukup banyak juga dilema atau perkara pengguna Xiaomi Redmi Note 5 dengan layar yang tidak normal menyerupai screen burn-in.

Layar burn-in, berbayang, Redmi Note 5

Hal ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Saya sendiri pernah mengalami di ponsel Samsung Galaxy S5. Tapi dilema pada ponsel saya dulu itu alasannya ialah memang sudah lama, umur ponsel sudah 2-3 tahun pakai.

Selain di Samsung, saya juga pernah mengalami di Xiaomi Redmi 3, layar bercak kehijauan di sekelilingnya. Waktu pemakaian kurang lebih 1 tahun, dan alhasil dijual.

Satu lagi pernah ngalami di Xiaomi Mi 4, yang ini bercak hijau juga tapi tidak terlalu jelas, hanya terlihat dikala layar menampilkan warna hitam. Pemakaian hanya sekitar 6 bulan dan sudah dijual juga.

Yang kondusif sih di HP saya kini Mi Note Bamboo, umur sudah hampir dua tahun tapi layar masih normal.

Ok, kembali ke Redmi Note 5, ini gres rilis beberapa bulan kemudian tapi sudah banyak yang mengalami dilema burn in.

Berikut polling yang dilakukan seorang admin di group facebook Jagat Pembahasan Gadget:

OK. Gw banyak dengar bahwa Xiaomi Redmi Note 5 resmi, kena dilema layar belang atau screenburn. Tolong ikut polling dan komentar yak.
JANGAN NAMBAH PILIHAN POLLING
Yang KENA dilema ini, post gambarnya ya.
Polling untuk yang pakai sendiri.
Silahkan komentar kalau ada yang punya sodara atau teman yang kena dilema ini.
.
Makara pengen tau, seberapa banyak yang kena.
.
Btw, ini untuk kami jadikan masukan kepada Xiaomi Indonesia #serius
Yg jawab ga sopan, siap2 gw kick.


Polling itu sudah berjalan sekitar 9 jam dan hasilnya cukup mengejutkan:
  • 207 menentukan "Gw pake Redmi Note 5, TIDAK PERNAH kena dilema layar belang atau screenburn."
  • 90 menentukan "Gw pake Redmi Note 5, PERNAH kena layar belang atau screenburn."
Masa iya sih 207/90, ini hampir separuhnya!

Ok, mungkin polling ini tidak akurat, tapi setidaknya ini menunjukkan bahwa perkara ini banyak dialami pengguna Redmi Note 5.

Berikut beberapa komentar di thread polling tersebut:

Al Farizi cakeppp ni dilema dari jamanya Reno4 btw... semoga bneran masukan buat Xiaomi kedepanya
dlu pernah pake Reno4 burn in.

Andie Rahmatdiansyah dari pertama beli sampe sekarang, redmi note 5 4/64 resmi punya saya sehat-sehat aja gak screenburn

Adial Firmansyah Makara , namanya penyakit layar nya apa mas? Screenburn, burn in, atau shadow?

Dedy Irvan Kurang tau.. Gw blm liat sendiri sih.. Redmi Note 5 gw baik2 aja soalnya

Rocky Prabowo Istilah yang benar screen retention untuk layar LCD.

M Fauzan Fawwaz Salam dari kemarin udah pantau grup nya redmi note 5 indonesia, banyak keluhan gini sih
emang gak semua kena, tapi jumlah yg kena tergolong tidak mengecewakan juga

Diki Gumelar betul tuh, Redmi Note 5 punya saya belum seminggu pake udah screenburn. perkara nya sama menyerupai hp usang saya sebelum nya Redmi Note 4 dengan lcd yang sama yaitu tianma. jadi mau gak mau harus di ubah tampilan ke 'Dingin' supaya gak muncul Screenburn nya.

btw, saya selalu beli yang Resmi TAM sesuai tawaran grup jagat gadget.

Christ Lr Redmi note 4 umur hampir 1 thn so far aman

Hendro Pramudyo Saputro Poling Hanya untuk reno5 aja ya om?
Karena dilema shadow di xiaomi udah semenjak redmi note 4,terutama yg dapet panel lcd tianma

Masalahnya sih di panel tianma nya, alasannya ialah yg kena cuma di tianma semenjak jaman reno4

Rahmat Ardiyanto temen kerja ane gres seminggu eksklusif kena om... note 5 4/64GB , di bawa ke SC ada part nya... sore tiba pagi dah sanggup diambil.




Lutfi Zakaria gini ya .
mau jujur aja nih, bersama-sama redmi note 5 itu sering masuk meja servis sy... alasannya ialah masalahnya banyak. gk cuman screenburn aja sih.
sistem anti rollback nya itu yg bikin hopeless. ketika upgrade os. ia eksklusif matot. atau kalo gk bootloop , dan ini susah utk di perbaiki... cara satu2nya yaitu di direct emmc nya atau ganti emmc nya kalo sudah kena anti roll back. utk screenburn sendiri yg masuk kesini sekitar 30 persen aja...
garansi resmi mauun non resmi sama aja menurutku

Yasin Yulianto Yep yg kena kayaknya banyak yg pake part nya LCD Tianma, temen juga ada yg ngalami. Gak tau deh redmi note 5 pake berapa vendor LCD nya.
Biasanya yg anggun sih JDI nya ya, yg banyak di pakai di seri Mi nya.
Tp gak tau redmi note 5 ada yg pake LCD JDI gak ya?

M Fauzan Fawwaz Salam tianma, shenchao sama huaxing kalo redmi note 5 ini

Rocky Prabowo Nah. Itu memang dilema yang niscaya muncul kalau sanggup device dengan layar dari vendor BOE.
Redmi 4X saya dulu juga begitu. Selain ada stuck pixel satu, kalau panas sisi layarnya muncul bercak hijau, sehabis diistirahatkan gres normal kembali.
Dulu di Redmi Note 4 batch awal banyak yang kena dilema stuck/dead pixel menyerupai alasannya ialah memakai layar dari vendor BOE.

Rifqi Arief Alhamdulillah TIDAK KENA om... Karena pemakaian juga nggak jorok 😀, tapi saya punya kenalan, ia pakai RN5 juga gres pertama beli eksklusif kena burn-in... Alhasil langsung ke SC tunggu 1 jam kelar 😅

Kesimpulan dan Solusi Cara Mengatasi Masalah Layar Burn-in


Dari diskusi tersebut ada beberapa hal yang sanggup kita ambil ilmunya diantaranya:
  • Masalah layar burn-in ini tidak hanya dialami di Redmi Note 5 di beberapa tipe lainnya termasuk Mi A1, Mi 5 (LCD Sharp), Redmi 4, dll..
  • Setiap smartphone walaupun tipe sama tapi sanggup vendor LCD yang berbeda-beda. LCD yang sering bermasalah diantaranya Tianma dan BOE.
  • Untuk menghindari burn-in pastikan selalu atur kecerahan ke level low, atau pakai auto. Jangan di set statis di kecerahan maksimum.
  • Gunakan wallpaper yang gelap-gelap.
  • Solusi kalau kena burn-in, coba matikan HP selama beberapa hari. Saya pernah mematikan HP Samsung Galaxy S5 yang kena shadow selama seminggu dan LCD kembali normal.
  • Klaim garansi ke Xiaomi Service Center.

Cara Melihat Vendor LCD di HP Xiaomi


Untuk melihat panel LCD nya dari vendor mana, Anda sanggup masuk ke sajian Settings > About Phone > Ketuk "Kernel Version" beberapa kali hingga muncul menu. Disitu ada isu LCD, atau ada sajian drop down/titik tiga di atas kanan, ketuk pilih Hardware.

LCD Ebbg

Catatan: Tidak semua ada isu LCD disitu, Mi Note punya saya juga tidak ada infonya disitu. Tapi di Redmi 5 punya istri saya ada isu LCD.

Sekian saja yang saya sanggup share mengenai dilema screen burn-in. Untuk isu lain sanggup baca juga: Apa itu Screen burn in?

Jika Anda punya masukan, pengalaman, solusi, dll.. silahkan menyebarkan di komentar. Semoga bermanfaat, Terimakasih!

Senin, 09 Juli 2018

Spesifikasi Xiaomi Redmi 6 Pro Manis Gak? Review Kelebihan Dan Kekurangan Di Harga 2 Jutaan

Beberapa waktu lalau Xiaomi telah meluncurkan smartphone terbaru seri kelas budget Redmi 6A, 6, dan 6 Pro. Yang akan Elppas review disini ialah versi PRO. Kita akan bahas dari spesifikasi dan harganya terlebih dahulu, kemudian kita review manis gak nih HP?


Spesifikasi Xiaomi Redmi 6 Pro


Berikut spesifikasi singkat Redmi 6 Pro yang kita rangkup dari GSMArena:

  • Layar IPS 5,84" 2280 x 1080p dengan rasio 19:9 ( 432 ppi density)
  • Chipset Snapdragon 625 Octa-core 2.0 GHz Cortex-A53
  • RAM: 3/4GB
  • Memori internal: 32/64GB eMMC 5.1
  • Dual nano SIM + MicroSD
  • Wireless A/B/G/N 2.4 & 5Ghz
  • Baterai 4000mAh
  • Micro USB, GPS, Bluetooth 4.2
  • Dual kamera belakang 12MP (Sony IMX486) PDAF f2.2 + 5MP
  • Kamera depan 5MP f2.0 Samsung OV5675
  • Notification LED di kiri bawah

Harga Redmi 6 Pro

Redmi 6 Pro mempunyai tiga varian berdasarkan kapasitas RAM dan Memori Internalnya. Berikut harga kisarannya pada ketika rilis..
  • Harga Xiaomi Redmi 6 Pro 3GB/32GB USD 153 atau sekitar Rp 2,1 juta.
  • Harga Xiaomi Redmi 6 Pro 4GB/32GB USD 185 atau sekitar Rp 2,6 juta
  • Harga Xiaomi Redmi 6 Pro 4GB/64GB USD 200 atau sekitar Rp 2,8 juta.

Review singkat Xiaomi Redmi 6 Pro


Desain

Redmi 6 Pro memperlihatkan desain layar penuh dengan notch atau poni ibarat pada iPhone X atau Xiaomi Mi 8

Ponsel ini dilengkapi dengan SIM card tray dual sim nano dengan kawasan Micro SD terpisah, sehingga Anda sanggup memasang 2 buah sim card dan memori tambahan.


Selain itu juga sudah mengusung kamera belakang dual lens disertai dual tone LED flash untuk mendukung hasil potret yang lebih baik.


Build quality ponsel ini cukup baik dengan casing belakang yang berbahan aluminum tidak tampak kelihatan murah jikalau dibandingkan dengan Redmi S2 yang masih memakai plastik dan terlihat murahan.

Satu hal yang berdasarkan saya menjadi kekurangan dari HP ini ialah ketebalannya yang mencapai kisaran 9mm. Ini terlalu tebal untuk samrtphone di tahun 2018.


Performa

Untuk melihat kinerja kecepatan dari ponsel ini kita lakukan uji benchmark dengan aplikasi AnTuTu 7. Dan balasannya cukup mengesankan Redmi 6 Pro 4/64GB sanggup membuahkan skor sebesar 78.733. Ini terbilang kencang untuk Snapdragon 625 yang cukup lawas.


Untuk performa UI tampaknya tidak ada masalah, tidak ada lag yang menggangu ketika melaksanakan browsing maupun menjalankan aplikasi-aplikasi umum dan sosial media.

Hanya saja untuk game-game berat ibarat PUBG, permainan hanya sanggup di seti di medium atau low. Anda masih sanggup bermain di seting rendah dan mungkin akan mengalami beberapa lag di permainan.

Jika Anda bukan penggemar game berat ibarat PUBG, maka performa ponsel ini sudah cukup baik.

Kamera

Satu kelebihan Redmi 6 Pro yaitu sudah mempunyai fitur Image Stabilization yang sanggup menciptakan perekaman video menjadi lebih stabil. Fitur ini berfungsi untuk kamera belakang maupun depan. Hasil video cukup memuaskan alasannya lebih halus dan tidak terlalu banyak guncangan.


Selain hasil video yang cukup memuaskan untuk samrtphone kelas menengah, Redmi 6 Pro juga mengatakan hasil rekaman audio yang cukup manis tidak cempreng atau terlalu banyak noise.

Sedangkan hasil kamera foto-nya sanggup dibilang layak, standar seri Redmi ditambah fitur bokeh alasannya sudah mempunyai dual lens di kamera belakang.


Jika ingin kamera yang lebih baik, mungkin Anda perlu tambah sedikit dana untuk mendapat Redmi Note 5.

Kecepata Pengisian Baterai

Untuk ketika ini kami hanya sanggup menguji seberapa cepat pengisian baterai ponsel ini dengan memakai charger bawaan. Dan balasannya saya kira sudah cukup cepat..
  • 5% ke 31% dalam 30 menit
  • 5% ke 62% dalam 1 jam
  • 5% ke 100% dalam waktu 2 jam 14 menit
Untuk mengisi baterai berkapasitas 4000 mAh ini sudah cukup cepat walaupun belum mendukung teknologi fast charging Qualcomm, tapi ini sudah hampir setara dengan kecepatan Quick Charge 2.0

Sementara itu ketahanan baterai cukup manis dengan penggunaan standar sanggup bertahan sampai sekitar 2 hari sampai baterai habis. Makara Anda mungkin sanggup ngecas sekali sehari.

Kesimpulan, Kekurangan dan Kelebihan Xiaomi Redmi 6 Pro


Sementara hanya itu saja review singkat yang sanggup kami suguhkan. Kesimpulan berdasarkan pandangan kami Redmi 6 Pro manis dengan harga 2 jutaan lebih sanggup mendapat smartphone yang fiturnya cukup lengkap dengan layar lebar berponi ibarat iPhone X.

Namun jikalau ingin performa yang lebih cepat dan kamera yang lebih bagus, Anda sanggup prtimbangkan Redmi Note 5.

Kelebihan
  • Kecerahan layar sedikit lebih baik dari Note 5
  • SIM tary triple. 2 slot SIM card + 1 slot Micro SD
  • Dual Camera 12MP + 5MP
  • Sudah mempunyai fitur Image Stabilization kamera Belakang dan Depan
  • Kualitas audio yang baik sesuai spek dan harga

Kekurangan
  • Body HP nya termasuk berukuran tebal banget untuk desain tahun 2018 ini

Mohon maaf jikalau masih banyak kekurangan. Jika Anda mau menambahkan silahkan berkomentar di bawah.

Sumber gambar: mi.com, techtablet, pizzagadget.

Rabu, 25 Juli 2018

Kelebihan Dan Kekurangan Xiaomi Mi A2 (Mi 6X), Cantik Kah Smartphone Ini?

Xiaomi Mi A2 yang ternyata juga ialah Mi 6X tapi dengan sistem Android murni, telah diluncurkan hari ini, 24 Juli 2018 di Spanyol.

Seperti pendahulunya Mi A1 (Mi 5X), ponsel ini mengatakan keunggulan di sektor kamera, spesifikasi yang tidak mengecewakan gahar dikelasnya serta Android One yang akan mendapat update android paling dulu dari Google.


Untuk spesifikasi utamanya, yaitu:
  • Body: Aluminum back case, dengan pertolongan layar Gorilla Glass di depan
  • Layar 5,99 inch dengan resolusi Full HD+ dan aspek rasio 18:9
  • Processor: Qualcomm Snapdragon 660; Octa-core CPU (4x2.2GHz Kryo 260 & 4x1.8 GHz Kryo 260)
  • GPU: Adreno 512
  • RAM: 4 GB / 6 GB
  • Memori internal: 32GB / 64GB / 128GB, tidak ada slot MicroSD
  • Kamera belakang ganda, Primary 12MP, Type 1/2.9" sensor, 1.25µm pixel size, f/1.75 aperture, PDAF; Secondary 20MP for low-light, Type 1/2.8" sensor, 1.0µm pixel size, f/1.75 aperture, autofocus, pixel binning. 2160p/30fps.
  • Kamera depan (selfie): 20MP1.0µm pixel size, f/1.8 aperture, Auto HDR; 1080p/30fps video recording.
  • Baterai 3.010 mAh dengan teknologi fast charging Quick Charge 3.0 
  • Konektifitas: Dual-SIM; LTE, USB-C; Wi-Fi a/b/g/n/ac; GPS; Bluetooth 5.0, IR blaster.
  • Lain-lain: Rear-mounted fingerprint reader; single down-firing speaker; no 3.5mm jack (adapter in the box). 
Dengan spesifikasi diatas, apa sih yang sanggup di unggulkan dari smartphone ini, ada yang bagus?

Kelebihan Xiaomi Mi A2 (Mi 6X):


1. Performa Yang Kencang

Dengan dibekali processor Qualcomm Snapdragon 660 ber-GPU Adreno 512, performa ponsel ini sangat memuaskan. Buka aplikasi multi tasking pun lancar jaya. Dengan score AnTuTu sekitar 125000, smartphone ini sanggup memainkan game-game 3D berat menyerupai PUBG dengan lancar dan rasanya lebih baik dari Redmi Note 5, walaupun mungkin bagi kebanyakan orang tidak akan terasa perbedaannya.

2. Layar FHD+ Tajam

Untuk layarnya, aku langsung suka baget alasannya ialah sudah Full HD+ dan walaupun memakai panel LCD tapi abjad wananya itu anggun banget lebih anggun dari Redmi Note 5 alasannya ialah saturasinya itu tinggi tapi pas banget.

3. Kameranya Bagus Banget
  • Kamera depan mempunyai resolusi yang besar banget yaitu 20 MP (f/1.8) dengan hasil selfie nya itu berdasarkan aku mantep baget. Buat yang suka selfie dan upload ke sosmed menyerupai Instagram atau Facebook ini cocok banget.
  • Untuk kamera belakang sudah dual camera dengan hasil yang memuaskan apalagi buat yang suka foto bokeh.
  • Untuk merekam video sudah mendukung resolusi 4K
  • Ada electronic image stabilization untuk memperhalus hasil rekam video pada resolusi 1080p kebawah.

4. Sudah Support Fast Charging Quick Charge 3.0

Ponsel ini mungkin mempunyai kapasitas baterai yang tidak cukup besar, yaitu 3010 mAh, tapi beruntung sudah mendukung teknologi Quick Charge 3.0 sehingga Anda sanggup lebih cepat mengisi baterai kembali. Untuk kecepatan pengisian baterai dengan adaptor QC3.0 dari 0% sampai 100% hanya diharapkan waktu sekitar 1 jam 30 menit saja.

5. OS Android 8 Oreo murni (Mi A2)

Salah satu kelebihan dari Android One yaitu akan menapatkan update Android dari Google lebih dulu dibandingkan dengan OS yang sudah dimodifikasi menyerupai MIUI.

6. Body: Design body sebetulnya relatif tapi minimal sudah kelihatan cukup premium denan memakai materi casing belakang aluminum bukan plastik.

7. USB Type-C: Sudah kekinian lebih egronomis sanggup bolak balik nyoloknya dan juga lebih mendukung kecepatan dalam transfer data.

8. IR-Blaster: Mungkin tidak sering dipakai, tapi sesekali kadang digunakan juga sebagai remot TV atau perangkat rumah tangga lainnya.

Kekurangan dari Xiaomi Mi A2 (Mi 6X):


1. Modul Kamera Yang Nonjol Banget

Body Mi A2 memang tipis, tapi hal itu justru mungkin yang menciptakan jadi modul kamera belakang terasa nonjol banget, lebih tebal dari tonjolan kamera Redmi Note 5. Mungkin ini ialah tonjolan kamera yang paling tebal dari semua HP yang sudah aku coba.

2. Tidak Ada Slot MicroSD

Anda tidak sanggup menambah kapasitas memori di ponsel ini, jadi pastikan pada dikala membeli, Anda menentukan kapasitas memori yang paling cocok dengan kebutuhan Anda. Disarankan sekalian beli yang mempunyai memori internal 64GB atau 128GB.

3. Tidak Ada Headphone/Audio Jack

Mungkin alasannya ialah desainnya yang tipis, sama halnya dengan iPhone X, ponsel ini tidak mempunyai lubang headphone jack. Kaprikornus untuk memakai headset, Anda harus selalu membawa konverternya. Kaprikornus agak ribet aja sih, gimana kalo lupa gak dibawa.

4. Kapasitas Baterai Kurang Besar

Sebenarnya sudah menjadi tradisi seri Mi yang selalu tidak membawa baterai berkapasitas besar, ukuran baterai 3010 mAh untuk kebutuhan penggunaan ringan tidak akan menjadi masalah. Tapi bagi Anda yang pengguna berat, suka main game, atau sering kerja lapangan mungkin kurang begitu cocok dengan daya tahan baterainya.

Sekian kekurangan dan kelebihan Xiaomi Mi A2 (Mi 6) berdasarkan opini Elppas dan juga rujukan dari beberapa review di youtube atau situs lainnya.

Apa yang aku tulis disini belum tentu benar semua. Jika Anda mempunyai pendapat lain silahkan membuatkan di komentar.

Apa Itu Screen Burn-In? Penyebab, Tips Untuk Mencegah Dan Gosip Liannya


Screen burn-in merupakan salah satu duduk kasus yang sering terjadi di banyak sekali perangkat menyerupai Smartphone atau tablet. Elpps sendiri pernah mengalami duduk kasus ini di Samsung Galaxy S5. Selain itu juga kini sedang ramai dibahas di lembaga Xiaomi lantaran beberapa ponsel besutan Xiaomi juga banyak yang mengalami duduk kasus ini, diantaranya Redmi Note 5, Note 4, Mi 5, dll.

Di artikel ini saya cuma mau sharing artikel dari lembaga MIUI. Note: Artikel terjemahan Google Translate dan sedikit edit, buat catatan pribadi saja.

Screen Burn In (Tampilan "Terbakar")


Bayangan gambar atau layar / gambar burn-in yaitu nama yang diberikan untuk perubahan warna permanen layar ponsel cerdas Anda yang disebabkan oleh penggunaan piksel yang tidak teratur.

Penggunaan gambar statis yang berkepanjangan sanggup membuat bayangan permanen atau "hantu" dari gambar tersebut di layar.

Masalah ini lebih umum daripada yang Anda pikirkan dan paling sering terjadi pada layar AMOLED (meskipun layar LCD tidak sepenuhnya bebas dari bug ini). Untungnya, ada solusi untuk mengembalikan kualitas gambar perangkat Anda.

Bayangan layar terjadi ketika senyawa fosfor yang memancarkan cahaya untuk menghasilkan gambar kehilangan intensitasnya dengan penggunaan jangka panjang. Selain itu, penggunaan tidak teratur sanggup "membakar" gambar ke layar yang akan terlihat sepanjang waktu.

Nama "burn in" sedikit menyesatkan, lantaran tidak ada pembakaran atau panas yang sebenarnya. Sebaliknya, istilah ini dipakai untuk menggambarkan tampilan yang mengalami perubahan warna permanen di seluruh potongan panel.


Ini sanggup berupa bentuk garis besar teks atau gambar, memudarkan warna, atau tambalan atau teladan lain yang terlihat di layar. Layar masih berfungsi menyerupai biasa, tetapi ada gambar bayangan atau perubahan warna yang terlihat ketika layar aktif.

Untuk dianggap sebagai screen burn-in, artefak ini harus permanen dan merupakan cacat yang disebabkan pada sisi perangkat keras display, bukan kesalahan grafis yang mungkin disebabkan oleh perangkat lunak atau duduk kasus dengan sirkuit driver display.

Mengapa Screen Burn-in terjadi? Inilah Penyebabnya


Penyebab semua burn-in layar yaitu lantaran siklus hidup yang bervariasi dari komponen penghasil cahaya layar. Ketika bagian-bagian ini menua, kecerahannya berubah dan oleh lantaran itu reproduksi warna panel berangsur-angsur berubah seiring waktu.

Semua tampilan mengalami perubahan warna seiring bertambahnya usia, meskipun ini sanggup dikurangi dengan perangkat lunak cerdas, tetapi dengan adanya burn-in di beberapa potongan layar lebih cepat daripada yang lain. Ini secara sedikit demi sedikit sanggup menggeser warna yang sanggup dilihat dari layar di satu area lebih dari yang lain, meninggalkan bayangan dari apa yang sebelumnya ditampilkan.

Dengan smartphone modern dan teknologi smartwatch, layar burn-in sanggup bermanifestasi sebagai akhir dari rentang hidup yang berbeda antara subpiksel LED merah, hijau, dan biru yang dipakai dalam panel OLED. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, area tampilan yang jarang berubah, menyerupai tombol navigasi atau bilah notifikasi, yaitu area yang paling rawan mengalami duduk kasus ini.

Ini lantaran area tersebut lebih cenderung menampilkan satu blok atau warna secara konsisten, ikon setelan, dan teks, sementara potongan layar lainnya menghasilkan pilihan warna yang lebih dinamis dari banyak sekali situs web, video, aplikasi, dll. dalam periode penggunaan yang panjang.

Oleh lantaran itu subpiksel di area ini melihat jumlah penggunaan yang berbeda dan dengan demikian usia berbeda, kesannya menghasilkan sedikit variasi dalam reproduksi warna.

Anda sanggup memakai aplikasi Android's Material Design untuk mengubah notification kafe menjadi transparan atau merubah warnanya sehingga layar lebih dinamis memancarkan warna di area itu.

Layar OLED terdiri dari LED merah, hijau, dan biru, tetapi warna yang berbeda mempunyai rentang yang berbeda.

Berbicara lebih teknis, masalahnya yaitu bahwa LED biru mempunyai efisiensi bercahaya lebih rendah secara signifikan daripada piksel merah atau hijau. Ini berarti bahwa untuk satu set piksel berukuran, LED biru perlu digerakkan pada arus yang lebih tinggi untuk mencapai kecerahan yang sama menyerupai merah atau hijau.

Arus yang lebih tinggi mengakibatkan pixel terdegradasi lebih cepat, memperpendek umurnya dan oleh lantaran itu kesannya mewarnai tampilan ke arah warna merah dan hijau. Oleh lantaran itu warna layar OLED tidak menurun secara merata, kesannya akan bersandar ke warna merah / hijau.

Jadi, jikalau salah satu potongan panel menghabiskan banyak waktu menampilkan gambar biru atau putih, piksel biru di area ini akan menurun lebih cepat daripada di area lain. Itulah yang mengakibatkan efek bayangan menyerupai terbakar.

Bisakah kita Memperbaiki Layar Burn-In? Bagaimana caranya


Ada banyak aplikasi di Play Store yang mengklaim untuk memperbaiki duduk kasus ini dan ada beberapa cara Anda sanggup memperbaiki pembakaran plasma dan keteguhan gambar LCD. Namun, tergantung pada panjang dan tingkat keparahan gambar yang terbakar, beberapa tampilan mungkin tidak sanggup diperbaiki, jadi jangan terlalu berharap banyak.


Konsepnya sederhana: urutan warna utama ditampilkan di perangkat Anda, memulihkan piksel "terbakar". Faktanya, ini yaitu fungsi orisinil dari screen-savers komputer: satu gambar dinamis yang muncul ketika layar menganggur untuk membuat piksel bekerja dan memastikan bahwa area yang sama pada layar tidak terus diterangi secara konstan.


Disarankan Anda memakai aplikasi untuk waktu selama 4-5 jam secara bergantian pada waktu selama 4 sampai 5 hari di malam hari.

Saya harap tutorial ini membantu Anda dalam memecahkan duduk kasus dan juga membantu Anda memahami akar duduk kasus dan cara mencegahnya di masa mendatang.

Tips Untuk Menghindari Screen Burn-In


Pada tahap ini, produsen sangat sadar akan potensi duduk kasus dan telah mengambil sejumlah langkah cerdas untuk membantu menghindari duduk kasus burn-in. Sebagai permulaan, Samsung telah memakai pengaturan pentile-subpiksel di layar AMOLED semenjak Galaxy S3. Dengan membuat subpiksel biru yang lebih besar, membutuhkan lebih sedikit arus untuk dikendarai semoga sanggup mengatakan cahaya yang dibutuhkan. Mengendalikan LED dengan arus yang lebih rendah akan meningkatkan masa pakainya, sehingga membutuhkan waktu lebih usang untuk terjadinya perubahan warna yang nyata.

Ini tidak secara eksklusif membahas duduk kasus banyak sekali potongan layar penuaan pada tingkat yang berbeda, tetapi itu berarti bahwa itu akan membutuhkan waktu lebih usang untuk memperhatikan daripada dengan panel OLED yang lebih bau tanah atau lebih murah.

Tindakan Preventatif untuk Mencegah Burn In


Jika layar Anda sudah "burn-in", tidak banyak yang sanggup dilakukan untuk mengembalikan kerusakan. Ada aplikasi di Play Store yang mengklaim membalikkan masalah, tetapi ini hanya akan "membakar" sisa layar untuk mencocokkan warna, yang bergotong-royong tidak ideal.

Jika Anda khawatir ihwal duduk kasus ini, ada sejumlah tindakan pencegahan yang sanggup Anda ambil untuk memperpanjang waktu tampilan dan membantu mencegah efek ghosting yang menakutkan:

  1. Jaga kecerahan tampilan Anda pada level rendah. Kecerahan yang tinggi membutuhkan lebih banyak arus dan karenanya mempersingkat masa pakai LED.
  2. Setting waktu mematikan layar otomatis ke yang paling singkat. Mematikan layar ketika Anda tidak menggunakannya akan mencegah gambar statis ditampilkan.
  3. Gunakan Mode Immersive, jikalau tersedia. Ini menyembunyikan bilah notifikasi, jadi ikon statis tidak akan ditampilkan. Atau, pilih launcher yang mengatakan fitur serupa, serta bilah navigasi transparan dan opsi app drawer.
  4. Pilih wallpaper dengan warna yang lebih gelap dan selalu perbaharui.
  5. Gunakan keyboard yang mengatakan tema yang lebih gelap untuk mencegah degradasi warna di potongan bawah layar.
  6. Jika Anda memakai aplikasi navigasi secara teratur untuk perjalanan jauh, pilih salah satu yang tidak mempunyai banyak elemen UI statis yang terang.

Dikatakan bahwa, layar yang menyala bukanlah sesuatu yang harus diperhatikan banyak pengguna jikalau mereka ingin membeli ponsel pintar OLED baru. Panel modern mempunyai daya tahan yang jauh lebih usang daripada smartphone OLED awal, dan bahkan kemudian mengkremasi di jarang daripada norma. Jangan tinggalkan gambar statis di layar 24/7 dengan kecerahan yang disetel maksimal!

Sumber: Muz_paray via MIUI Forum

Rabu, 16 Januari 2019

Diprotes Pengguna, Tonjolan Kamera Belakang Redmi Note 7, Inikah Kekurangannya?

Redmi Note 7 yang gres diluncurkan terus mendominasi isu utama di ruang teknologi. Alasannya tidak jauh dari build quality yang terdiri dari beling padat Gorilla Glass 5 dan sensor 48MP yang kuat, ditambah dengan label harga Rp. 2 jutaan yang sangat murah. Penjualan flash pertama simpulan hanya dalam 8 menit, ini mengambarkan popularitas produk.

Dari segi desain, ternyata Xiaomi harus mengorbankan penonjolan kamera untuk setup dual camera 48MP di kepingan belakang. Seorang penggemar yang baru-baru ini membeli perangkat mengeluh perihal benjolan kamera yang sangat tinggi di kepingan belakang.

 
Hal ini mendapat jawaban dari Lei Jun yang mengakui duduk masalah kamera tetapi menyatakan bahwa ketinggiannya harus sanggup diterima, terutama untuk kualitas kamera 48MP.


Redmi Note 7 mengemas sensor 48MP sebagai kamera utama yang merupakan sensor Samsung ISOCELL GM1 Ultra Clear dengan ukuran 1/2 inci. Sensor ini berada dalam kategori yang sama dengan sensor Sony IMX586 yang dipakai pada Nova 4. Sensor ini mengadopsi pengaturan piksel Quad Bayer yang sanggup menggabungkan empat piksel 0,8μm menjadi teknologi satu per empat piksel (Pixel binning). Piksel besar 1,6 μm (foto keluaran menjadi 12MP) meningkatkan jumlah cahaya yang masuk ke kamera. Pengaturan ini berarti kamera sanggup menangkap gambar yang lebih baik di malam hari.

Xiaomi baru-baru ini mengisyaratkan bahwa Note 7 akan segera mendapat pembaruan mode pemandangan malam yang ada di Mi Mix 3 dan itu berarti hasil kamera lebih baik.

Satu-satunya kendala perihal penonjolan kamera mungkin risiko rusak jikalau ponsel jatuh walaupun jarang tetapi mungkin. Karena itu menonjol, itu mungkin menyentuh lantai terlebih dahulu dan membawa imbas yang mungkin menghancurkan layar. Kami tidak yakin bahwa beling yang menutupi lensa kamera yakni Gorilla Glass 5 tetapi mungkin saja. Sayangnya, Zack Jerry mungkin tidak mendapat model ini untuk tes daya tahan sebab ini bukan unggulan.

Baca Juga: Tes Kekuatan Redmi Note 7, Diinjak dan Dipukul!

Apakah berdasarkan Anda tonjolan kamera pada ReNo 7 ini merupakan kekurangan ponsel ini?
www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com